Disadari atau tidak, perusahaan sering menghabiskan energi lebih banyak dalam menyelesaikan masalah yang terlihat (Visual Problem) dibandingkan masalah yang tak nampak tapi justru membahayakan (Hidden Problem).

Visual Problem memang masalah yang jelas terlihat di permukaan karena masalah tersebut dapat mengganggu operasional. Misalnya keluhan pelanggan, keributan antar karyawan, permasalahan cash flow. Namun Visual Problem seringkali hanya potongan dari masalah lainnya.

Sedangkan Hidden Problem merupakan masalah yang belum terlihat ke permukaan karena tidak ada yang mengangkat isu tersebut. Masalah tersembunyi yang memerlukan penggalian berdasarkan data dan pengamatan yang menyeluruh, bukan hanya sepotong. Karena sejatinya Hidden Problem adalah bahaya laten yang harus dapat diendus Pemimpin sebelum terjadi masalah lebih besar lagi. Diperlukan kejelian Pemimpin untuk melihat gambaran utuh dari suatu permasalahan dan bekerja berdasarkan data untuk dapat ditemukan jalan keluarnya.

Contoh kasus pertama.
Visual Problem: Supplier ABC menahan pengiriman karena ada beberapa tagihan yang belum dibayar. Aksi untuk mengatasi masalah ini adalah membayar supplier ABC untuk agar dapat mengirimkan material sehingga produksi dapat berjalan. Tapi bagaimana dengan supplier lain yang jika belum dibayar dapat melakukan hal serupa, yakni penahanan pengiriman material? Permasalahan lain adalah saat perusahaan menggunakan dananya untuk membayar supplier ABC, apakah sudah diperhitungkan ketersediaan dana untuk membayar gaji di akhir bulan?

Hidden problem: Perusahaan tidak memiliki cash flow planning sehingga tidak bisa membuat perencanaan keuangan. Data keuangan menunjukkan banyak dana tagihan yang tertahan, berdampak pada permasalahan cash flow. Tidak ada perencanaan cash flow dan ada permasalahan di penagihan yang tidak terungkap karena tidak ada pelanggan yang teriak saat tidak ditagih.

Contoh kasus kedua.
Visual Problem: Pelanggan XYZ melakukan audit ke perusahaan dan menemukan proyek yang ditangani mengalami banyak keterlambatan kemudian Pelanggan mengancam akan memindahkan order. Merespon ancaman Pelanggan, perusahaan kemudian mengerahkan sumber daya manusia dari proyek lain untuk membantu mempercepat penyelesaian proyek tersebut. Pelanggan puas dan masalah selesai.

Hidden problem: Perusahaan memiliki masalah dengan kapasitas. Banyaknya order yang masuk  bersamaan berakibat pada kapasitas perusahaan yang tidak memadai. Menyelesaikan masalah pelanggan XYZ dengan memindahkan personel yang mengerjakan proyek lain hanya memindahkan masalah. Pelanggan XYZ terselematkan tetapi pelanggan lain terkorbankan. Masalah tersembunyi dari kasus ini adalah kapasitas yang tidak cukup namun tidak ada yang mengangkat isu tersebut untuk menjadi hal  penting yang harus diselesaikan.

Contoh kasus ketiga.
Visual problem: Perusahaan merugi, sehingga harus melakukan pengetatan pengeluaran. Semua departemen diminta untuk melakukan pengurangan biaya.  

Hidden problem: Terjadi kelemahan pada product costing. Product costing masih menggunakan metode lama, metode 2009, sedangkan gaji 2016 jauh lebih besar dari gaji 2010 (UMR 1,1 juta di 2010 menjadi 3,4 juta di 2016). Selain gaji, biaya lain juga ikut naik. Dengan inflasi 6-7 % per tahun berarti dalam 5 tahun sudah terjadi kenaikan sekitar 30-35%. Namun yang terjadi Marketing tidak berani menaikan harga jual karena takut produk tidak laku. Masalah yang membahayakan dalam kasus ini adalah permasalahan pada product costing yang tidak diangkat karena kelemahan dalam memahami sistem product costing itu sendiri.

Baca juga:

----

Sentral Sistem merupakan Konsultan Strategi Manajemen yang fokus pada Peningkatan Kinerja Perusahaan, yakni Kinerja Bisnis, Mutu, Produktivitas, Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) dan Lingkungan. Servis lainnya berupa konsultasi dan training untuk ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001, IATF 16949, ISO 17025, ISO 13485, ISO 27001, ISO 50001, ISO 22000, GMP, AS 9100, AS 9120, dll. Hubungi kami di sini atau telepon 021-29067201-3.