Air Limbah Domestik merupakan sisa (berupa air) dari aktivitas sehari-hari seperti kegiatan pembilasan toilet, mandi, mencuci, dan membersihkan peralatan makan dan minum. Kegiatan industri sendiri akan terus menyediakan fasilitas seperti toilet, kantin, dan dapur untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tenaga kerja sehingga akan terus menghasilkan Air Limbah Domestik selama beroperasi.
Hakikatnya, Air Limbah Domestik mempunyai potensi untuk mencemari Lingkungan Hidup. Karena itu, perusahaan perlu mengolah Air Limbah Domestik dengan baik. Terkait hal ini, selama proses pengolahan, perusahaan harus memperhatikan Baku Mutu Air Limbah Domestik seperti pH, BOD, COD, TSS, minyak, dan lemak, amoniak (NH3), serta total coliform. Terdapat beberapa pilihan teknologi yang bisa digunakan oleh pengusaha selama mengolah Air Limbah Domestik seperti Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), tangki septik, biotank, dan lainnya.
Selama proses pengolahan Air Limbah Domestik, perusahaan seharusnya memperhatikan beberapa hal, seperti melakukan perawatan dan pemeliharaan terhadap dasar unit pengolahan, bak pengendapan, maupun bak kontrol secara berkala. Apabila endapan tidak dibersihkan secara rutin, hal ini berpotensi meningkatkan Konsentrasi Total Padatan Tersuspensi (TSS) dalam Air Limbah Domestik. Selain itu hal ini juga berpotensi meningkatkan Konsentrasi Total Padatan Tersuspensi (TSS) dalam Sampel Air Limbah Domestik saat Pemantauan Pengukuran Air Limbah Domestik.
Oleh karena itu, perusahaan sangat dianjurkan untuk menyusun jadwal pembersihan dan melakukan pembersihan pada dasar bak kontrol, dasar biotank, dasar septic tank, dan dasar bak pengedapan (sedimentasi) secara rutin.