Paradigma negatif yang muncul dalam penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) menyebabkan K3 menjadi sulit diterapkan. Sebagian orang menganggap bahwa penerapan K3 itu mahal, hanya program manajemen, mempersulit pekerjaan dan yang lebih parah adalah kecelakaan merupakan risiko pekerjaan.
Pemikiran tersebut muncul ketika penerapan K3 dirasa sudah stagnan dan berhadapan dengan kondisi tidak ada improvement kemudian terjadi berbagai jenis kecelakaan.
Kenapa kecelakaan kerja masih saja sering terjadi ?
Mengevaluasi kondisi yang ada pada K3, terdapat beberapa teori kecelakaan dan safety, yakni:
Dari teori-teori di atas, banyak yang menyimpulkan bahwa kelemahan Sistem Manajemen yang dominan menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja. Akhirnya perusahaan atau organisasi mengupayakan pendekatan penerapan Sistem Manajemen dapat mencegah terjadinya kecelakaan.
Sistem manajemen K3 yang diterapkan oleh perusahaan-perusahaan tidak melakukan peningkatan yang berkelanjutan (continual improvement) sehingga sistem yang dirasakan oleh karyawan itu hanya sekadar memenuhi tingkat pemenuhan dari konsumen atau regulator (pemerintah). Sistem tersebut akhirnya lepas dari tujuan awal dari K3 itu sendiri yaitu “Melindungi keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kerja dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja”.
Dari permasalahan tersebut, praktisi-praktisi K3 mulai memikirkan bagaimana melihat kematangan dari suatu sistem manajemen K3 sehingga tidak lepas dari tujuan awal. Ada praktisi yang melihat masalah ini karena “budaya” K3 yang belum terbentuk, ada juga yang menilai dari “Kematangan” dari suatu sistem manajemen tersebut.
Sistem Manajemen K3 sebagus apa pun akan sia-sia jika tidak didukung oleh budaya K3 itu sendiri. Oleh karena itu, perlu ada penilaian untuk melihat Kematangan atau Kedewasaan Sistem Manajemen K3 dengan Tingkat Budaya K3 di perusahaan.
Bagaimana Mengukur Tingkat Kedewasaan K3 Suatu Perusahaan ?
Safety Maturity Model sudah dianalisa oleh praktisi-praktisi K3. Salah satu contoh dari Fleming & Ladner yang telah mempublikasikan bahwa tingkat kedewasaan K3 dinilai menjadi 3 tingkatan, yaitu Dependent, Independent dan Interdependent.
Lain halnya dengan UK Coal Journey Model yang menjelaskan tingkat kedewasaan K3 dibagi menjadi 5 tahapan, yakni Basic, Reactive, Planned, Proactive dan Resilient.
Gambar 1. UK Coal Journey Model
Tingkatan diatas adalah pengembangan penilaian penerapan K3 antara “Sistem” dan “Budaya”. Sistem yang dinilai disini berdasarkan UK Coal Safety Management System dan penilaian budaya dengan mengembangkan antara Hudson Model dan Anglo Model.
Dari pemaparan teori diatas, Sentral Sistem mencoba mencari metodologi penilaian tingkat kedewasaan K3 dengan menggunakan Sistem Manajemen K3 yang spesifik terdapat di Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012. Perusahaan-perusahaan di Indonesia sudah banyak menerapkan SMK3 PP No 50 2012 ini namun mereka belum bisa melihat seberapa matang atau dewasa penerapannya. Lantas bagaimana cara menilainya?
Sentral Sistem mencoba melihat elemen-elemen yang ada di SMK3 dengan menggabungkan 5 tahapan dari Anglo Model dan Hudson Model dengan melihat Safety Maturity Model dari sisi konseptual Sistem, Budaya dan Teknologi.
Gambar 2. Contoh Konseptual Maturity Model
Dari konseptual diatas, Sentral Sistem menuangkan 5 tahapan tersebut kedalam 12 Elemen yang ada di SMK3 PP 50 yang nantinya akan dinilai secara keseluruhan. Untuk setiap tahapan memiliki nilai tersendiri, antara lain :
- Basic nilai : 0 - 25
- Reactive nilai : 26 - 45
- Planned nilai : 46 – 65
- Proactive nilai : 86 - 85
- Resillient nilai : 86-100
Gambar 3. Contoh Tingkat Kedewasaan K3 berdasarkan SMK3 PP No. 50 2012
Baca juga:
Penerapan PDCA dalam Elemen SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
Kecelakaan Kerja Terjadi Bagaikan Tupai yang Terjatuh Karena Angin
——
Sentral Sistem merupakan Konsultan Strategi Manajemen yang fokus pada Peningkatan Kinerja Perusahaan, yakni Kinerja Bisnis, Mutu, Produktivitas, Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) dan Lingkungan. Servis lainnya berupa konsultasi dan training ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001, IATF 16949, ISO 17025, ISO 13485, ISO 27001, ISO 50001, ISO 22000, GMP, AS 9100, AS 9120, dll. Hubungi kami di sini atau telepon 021-29067201-3.